Peningkatan Kompetensi Guru Produktif lewat Workshop

Peningkatan Kompetensi Guru Produktif lewat Workshop

LPada hari Selasa, 14 Februari 2023, diselenggarakan “Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Produktif SMK Negeri 5 Surakarta”. Workshop di laksanakan di Aula SMK Negeri 5 Surakarta mulai pukul 09.00 – 12.00 WIB. Acara ini diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi guru guna mempersiapkan siswa SMK dalam menghadapi tantangan kedepan. Baik itu dalam persaingan mencari sekolah maupun pekerjaan.

Pembicara adalah Ir.Joko Baroto selaku HR Excecutive Officer PT Astra Daihatsu Motor. Selain itu juga dihadiri oleh Kepala SMK Negeri 5 Surakarta Dra Ties Setyaningsih, M.Pd. MM, Pengawas SMK Negeri 5 Surakarta Drs Joko Suyatno, dan Perwakilan cabdin 7, Kepala Seksi SMK, Pangarso Yuliatmono, S.Pd. Serta Bapak dan Ibu guru produktif SMK Negeri 5 Surakarta.

Sambutan dari Pengawas yaitu, Bapak Joko Suyatno, S.Pd. Bahwa pencapaian kurikulum merdeka, peningkatan SDM sangat penting dalam menjawab tantangan kedepannya. Tantangan anak2 semakin kompetitif baik dalam pendidikan yg lebih tinggi atau dunia kerja. Dalam pelaksanaan kurikulum merdeka, sangat penting dilaksanakan sinkronisasi DUDI dengan sekolah dalam bidang kurikulum, magang guru dan tefa.

Materi utama workshop disampaikan oleh Ir Joko Baroto beliau memaparkan bahwa “You are what you think” (tembok kemajuan kita yang membuat itu adalah diri sendiri). Contohnya kalo biasa di bully, maka akan biasa dan tidak akan berefek apa pun. Jika tidak biasa dibully sekali dibully akan marah. Jangan mengartikan sebuah bullian adalah hal yang negatif, kita dapat membuatnya menjadi hal yang positif sehingga dapat membuat kita makin berkembang dan maju.

Dalam workshop ini juga dilakukan Game komunikasi, dimana kompetensi utama bagi guru adalah komunikasi. Sebagai contoh, salah seorang guru yaitu Bapak. Drs.Haryanto bertugas mengkomunikasikan kepada peserta workshop dengan mendeskripsikan sebuah gambar. Peserta boleh boleh bertanya untuk dapat memperoleh gambaran yang jelas dari gambar yang dideskripsikan oleh Bp.Haryanto. Dan hasilnya adalah beberapa peserta tidak mampu menggambar ulang bentuk yang telah di deskripsikan oleh Bp.  Haryanto. Hal tersebut membuktikan bahwa komunikasi yang jelas dan tepat akan menghasilkan gambaran(baca: ilmu) yang presisi sesuai dengan yang disampaikan oleh komunikator. Dari kacamata penyampai pesan itu mudah, seperti guru membaca silabus dan materi. Namun apabila menyampaikan materi tapi siswa tidak memahami itu namanya adalah pengumuman bukan mengajar.

Karena SMK hasil kedepannya setelah lulus adalah untuk bekerja. Maka memerlukan guru yang juga memiliki wawasan dan pemahaman tentang ekosistem kerja industri. Yang kemudian akan muncul pertanyaan, Guru SMK berapa persen yang sudah merasakan bekerja di industri? Maka sebaiknya mempersiapkan siswa agar memiliki attitude yang sesuai dengan ekosistem industri.Ekosistem bekerja dibangun, bukan hanya pelajaran. Kapan perlu dibentuk ekosistem kerja? Dari awal masuk dan sehari2 dilakukan di sekolah.

Menurut McKensie, akan ada pekerjaan yg hilang. Tapi akan banyak pekerjaan baru Kedepan pekerjaan yang akan meningkat drastis adalah yang berkaitan dengan teknologi.Yang menurun adalah pekerjaan fisik dan manual. Selain guru/dosen, ilmu yg diperoleh dari sekolah yang akan dipakai siswa untuk bekerja dibawah 50%. Pelatihan selama 5000jam membentuk kompetensi baru.

Orang sukses yang pertama perlu dimiliki adalah sikap pro aktif dan menentukan prioritas. Kalo kita tidak menyediakan waktu, berarti dalam mindset kita itu tidak penting/ bukan prioritas. Dalam peningkatkan karir dapat kita analogikan dengan menaiki tangga. Naik tangga ringan untuk kita, tapi kalo untuk orang tua mungkin akan berat. Tapi siapapun yg naik tangga pasti memakai usaha.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *